Motivasi Menulis

Pentingnya Perempuan Bertholab-'ilm


Nabi Muhammad saw. lahir di tengah bangsa Arab pada abad ke-6 M yang menganut sistem relasi kuasa patriarkhis, yakni sebuah sistem di mana laki-laki diposisikan sebagai pengambil keputusan atas kehidupan masyarakat.

Hussein Muhammad dalam jurnalnya Islam dan Pendidikan Perempuan mengungkapkan bahwa sistem ini terbentuk sebuah pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki bekerja dan beraktualisasi pada ruang publik dan perempuan pada ruang domestik. Posisi dan peran perempuan seperti ini meniscayakan rendahnya pengalaman, pengetahuan dan keterampilan perempuan.

Hadirnya Islam, diutusnya Nabi Muhammad, tentu sebagai jawaban atas tindakan patriarkhis tersebut. Banyak ayat al-Quran yang begitu merespon sekaligus memberi ruang terhadap hak-hak perempuan dengan cara mereduksi hak laki-laki dan mengembalikan hak perempuan, terutama mengenai ilmu pengetahuan. 

Keunggulan manusia dilihat dari sisi ketaqwaannya bukan berdasarkan jenis kelamin dan juga hal yang lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT 
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.s Al-Hujurat [49]: 13) 

Selain itu, Al-Quran juga mengatakan kesetaraan tugas dalam bertholab ilm (baik laki-laki maupun perempuan) untuk membangun masyarakat ke arah yang lebih baik. Firman Allah SWT
dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.s At-Taubah [9]: 71) 

Maka dari itu, baik laki-laki atau perempuan dituntut untuk belajar dan memeroleh ilmu pengetahuan yang sama dalam bidang apapun yang diperlukan bagi upaya-upaya transformasi tersebut.

Sabda Nabi Saw.

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.
(Sunan Ibnu Majah dalam kitab al-Muqaddimah bab fadhlul-‘ulama wal-hatsts ‘alat-tholabil-‘ilm. Syaikh al-Albani menilainya Shahih dalam Kitab Shahih wa Dhaif Jami’us-Shaghir no 7360) 

Dengan adanya hadits tersebut menyatakan bahwa situasi dunia Islam tercerahkan dengan mengkaji dan menggali ilmu pengetahuan. 

Dalam hadits lain pun dikatakan bahwa sejumlah perempuan datang menemui Nabi dan mengadukan soal pendidikan bagi kaum perempuan. Lalu, Nabi memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka. 

Dalam waktu yang singkat, dunia Islam terkhusus arab pun tercerahkan, para perempuan diberi ruang dan waktu untuk belajar. Dan lahirlah perempuan-perempuan cendekia, intelektual, ulama, ahli hadits, ahli fiqih, dan sebagainya. Seperti yang diungkap Ibnu Hajar dalam bukunya Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah menyebut 500 perempuan ahli hadits. Diperkuat oleh Imam Nawawi dalam Tahzib asma wa rijal dengan menyebut nama perempuan yang ditulis Ibnu Hajar. 

Selain itu, Husein mengungkapkan bahwa Umar Ridha Kahalah telah menulis sebuah buku tentang ulama perempuan di dunia Islam dan Arab. Para ulama perempuan tersebut telah mengambil perannya sebagai tokoh agama, tokoh ilmu pengetahuan, tokoh politik dan tokoh moralitas.

Maka dari itu, Islam memang hadir untuk membebaskan penindasan dan kebodohan. Sebaliknya, malah memajukan ilmu pengetahuan untuk semua manusia. Namun sayang, sesudah itu, kaum perempuan kembali kepada kerangkeng rumahnya dan mengalami proses degradasi yang luar biasa untuk kurun waktu yang sangat panjang

Namun, perlu diketahui bahwa perempuan adalah sumber sekaligus pusat peradaban manusia. Sebuah pepatah mengatakan, “Perempuan adalah pilar negara, bila baik, maka negara akan baik, bila ia rusak, maka hancurlah negara”. 

Maka dari itu, begitu penting bagi perempuan mengkaji dan menggali ilmu pengetahuan. Selain menghapuskan anggapan bahwa akal dan intelektualisme perempuan lebih rendah dari akal intelektualisme laki-laki, insyaAllah dengan hadirnya perempuan yang berilmu, negara akan kokoh berdiri.
Wallahu a’lam.
Labels: Opini

Thanks for reading Pentingnya Perempuan Bertholab-'ilm. Please share...!

2 Comment for "Pentingnya Perempuan Bertholab-'ilm"

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

Back To Top